Pi Network mencatatkan sejarah baru dalam perjalanannya dengan secara resmi memasuki fase Open Network pada Kamis (20/2/2025). Bersamaan dengan momentum tersebut, token native mereka, Pi Coin (PI), juga mulai diperdagangkan di sejumlah exchange kripto ternama.
Perdagangan token PI dimulai pada pukul 15.00 WIB dengan harga pembukaan US$2. Meski sempat menyentuh level US$2,2, harga PI kemudian terkoreksi ke level US$1,6. Data CoinGecko menunjukkan Fully Diluted Value (FDV) PI mencapai US$15,2 miliar pada hari pertama perdagangan.
Peluncuran fase Open Network memberikan dampak signifikan bagi ekosistem Pi Network. Para Pioneer dan pelaku bisnis kini memiliki akses yang lebih luas untuk berinteraksi dengan sistem eksternal secara lebih aman dan fleksibel.
Baca juga: Kemana Arah Bitcoin Jika Support di US$ 96.000 Jebol?
Didirikan pada 14 Maret 2019, Pi Network hadir dengan visi menyederhanakan akses ke aset kripto dibandingkan Bitcoin. Keunggulan utamanya terletak pada sistem mining ramah lingkungan yang dapat dilakukan melalui ponsel, berbeda dengan Bitcoin yang membutuhkan perangkat keras dengan konsumsi daya tinggi.
Blockchain layer-1 ini menggunakan teknologi Stellar Consensus Protocol (SCP) dan Federated Byzantine Agreement (FBA), memungkinkan proses mining yang efisien dengan konsumsi daya minimal. Pendekatan ini menjadikan Pi lebih sustainable dan inklusif bagi pengguna global.
Menjelang peluncuran Open Network, Pi Network mencatat pertumbuhan yang mengesankan:
- Lebih dari 19 juta pengguna telah menyelesaikan verifikasi KYC
- Lebih dari 10,14 juta pengguna berhasil migrasi ke mainnet, melampaui target 10 juta
- Aplikasi Pi Network telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Play Store
- Memiliki tingkat adopsi tinggi di negara-negara seperti Korea Selatan dan India
Popularitas proyek ini juga tercermin dari besarnya komunitas yang dimiliki, dengan lebih dari 3,7 juta pengikut di platform X, menjadikannya salah satu proyek kripto dengan basis komunitas terbesar saat ini.
