PP TUNAS Ditawarkan Jadi Acuan Global Tata Kelola Digital Ramah Anak

NN Newsroom

Kamis, 10 Juli 2025

Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid dan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union Doreen Bogdan-Martin (Foto: Dok. Komdigi)

NASIONAL.NEWS — Pemerintah Indonesia resmi memperkenalkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak, atau dikenal sebagai PP TUNAS, dalam forum global di Jenewa, Swiss.

Regulasi ini digadang sebagai model tata kelola digital yang dapat dijadikan acuan dunia dalam perlindungan anak-anak di ruang digital.

Refleksi Komitmen Indonesia

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU), Doreen Bogdan-Martin, menegaskan bahwa penerbitan PP TUNAS merupakan refleksi nyata dari komitmen Indonesia terhadap keamanan digital anak-anak.

“PP TUNAS mencerminkan komitmen Indonesia melindungi anak secara daring, demi kesehatan dan kesejahteraan generasi muda,” ujar Meutya dalam keterangannya, Kamis (10/07/2025).

Lebih lanjut, Meutya menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran kantor perwakilan ITU di Jakarta yang telah memfasilitasi berbagai program strategis di Asia Tenggara, khususnya yang berfokus pada perlindungan anak di dunia digital.

“Perwakilan ITU di Jakarta telah memfasilitasi pelaksanaan program-program yang berdampak luas di Asia Tenggara, seperti program perlindungan terhadap generasi muda di ruang digital,” jelas Meutya.

Implementasi Program di Wilayah 3T

Dalam pertemuan tersebut, Meutya juga menegaskan harapan agar kerja sama teknis antara Indonesia dan ITU terus diperkuat. Hal ini terutama untuk mendukung implementasi program di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), serta pengembangan talenta digital nasional.

Isu-isu strategis lain yang dibahas mencakup tata kelola Artificial Intelligence (AI), perencanaan spektrum teknologi 5G dan 6G, serta upaya Indonesia dalam menyiapkan sumber daya manusia digital yang mampu bersaing secara global.

“Panduan dari ITU akan sangat penting untuk memastikan kebijakan kami tetap inklusif, berpandangan ke depan, dan selaras dengan standar global,” tambahnya.

Sebagai penutup, Meutya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam World Telecommunication Development Conference (WTDC) yang akan digelar di Baku, Azerbaijan pada 17–28 November 2025.

TERKAIT LAINNYA

Exit mobile version